Kelapadua Tugu, GuciNews – Hari ini Minggu (1/12) Komunitas Peduli Ciliwung Kelapa Dua (KOMPAK) Kelurahan Tugu, Kota Depok melaksanakan giat “Ngalun Bersama” sebagai nostalgia menelusuri jalur Ciliwung.
Ngalun bersama dimulai dari jembatan Universitas Gunadarma, RW 011 hingga Kampung Lebak RW 009 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Selain pengurus KOMPAK, tampak masyarakat antusias membawa ban dalam bekas dan pelampung, mempersiapkan diri untuk menyusuri Sungai Ciliwung.
“Masyarakat Kelapa Dua terutama yang berada di dekat Ciliwung dulu biasa ngalun pakai ban dalam bekas untuk mencari ikan atau sekedar main air. Tua muda semua pernah ngerasain ngalun. Mulai dari Jembatan Panus sampai Lenteng Agung,” kata Ketua Komunitas Peduli Ciliwung Kelapa Dua, Firmansyah pada Minggu (1/12).
Menurut Firman, “Ngalun Bersama” bertujuan untuk melihat kondisi Sungai Ciliwung saat ini yang sudah berubah drastis sambil bernostalgia. Dengan cara ini diharapkan masyarakat bisa turut menjaga sungai.
Selain sebagai napak tilas, kegiatan ini juga untuk memetakan titik sampah, aliran limbah hingga potensi wisata air. Terdapat beberapa titik air limbah masuk ke badan air. Dilain sisi, masih ada masyarakat yang buang sampah di bibir tebing sempadan sungai.
“Kontribusi air limbah terutama dari pabrik tahu tempe, pengolahan jengkol dan limbah rumah tangga. Ampas pengolahan langsung dibuang, airnya hitam dan baunya tak sedap,” ujarnya.
Keceriaan tampak dari peserta “Ngalun Bersama”. Tak jarang canda gurau keluar dikala istirahat ataupun pasca melintas arus air yang lumayan besar.
Dipenghujung susur sungai, tim darat sudah menyiapkan air panas, kopi serta makanan. Tampak daun pisang sudah berjajar di hamparan tanah bekas banjir semalam.
“Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan KOMPAK agar masyarakat peduli Ciliwung. Kami tutup kegiatan ini dengan makan bersama diatas daun pisang. Makanan yang dibawa masing-masing untuk disantap bersama di pinggir sungai.” pungkasnya. (man)