Bukit Cengkeh, GuciNews – Hujan deras yang tak kunjung reda sejak malam pergantian tahun 2019 hingga siang awal hari di tahun 2020 menyebabkan wilayah Bukit Cengkeh 2 dilanda banjir, terutama sepanjang jalan Kali Jantung setelah jalan Al Muqarabin hingga ke pintu Gerbang utara Bukit Cengkeh 2 RW 16 Kelurahan Tugu Cimanggis.
Akibatnya pengendara kendaraan roda 2 dan 4 tidak berani melewati jalan dari dan menuju pintu gerbang Bukit Cengkeh 2, warga yang tinggal di sekitar Kali Jantung Bukit Cengkeh 2 lebih memilih berada di rumah sambil menunggu genangan air surut.
Tepat pukul 09.30 terjadi luapan air Kali Laya yang menerjang pagar lahan milik warga di atas komplek Bukit Savana RT. 013 RW 16, akibat luapan air yang cukup deras nyaris pagar lahan kandang kuda jebol, jika itu terjadi dipastikan Bukit Savana pun tergenang air, karena posisi Kali Laya tepat berada di atas Komplek Bukit Savana.
“Saya tahu luapan air Kali Laya yang menerjang pagar sekitar pukul 09.30, langsung saya berkoordinasi kepada Lurah Tugu”, tutur Eva Ketua RT 013 RW 16
Abdul Mutolib Lurah Tugu yang sejak pukul 08.45 sudah keliling ke Bukit Cengkeh dan memantau lokasi lain yang rawan banjir seperti Sekitar Pedongkelan tiba di lokasi sekitar pukul 11.45 bersama pasukan Brimob, Danramil Cimanggis, dari Orari dan Pengurus Lingkungan RW 16 disusul kemudian Ketua LPM Tugu dan dari Dinas PUPR Kota Depok.
Lurah Tugu, Bpk. Abdul Mutolib
“Sebetulnya tadi sekitar pukul 08.45 saya sudah ke Bukit Savana tapi belum terlihat tumbahan air dari Kali Laya, makanya saya lanjut ke gerbang Bukit Cengkeh 2 yang sering tergenang air, terus ke Setu Pedongkelan. Saat saya di Setu baru saya tahu Kali Laya meluap” ungkap Lurah Tugu.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi luapam air, warga dan relawan bencana mencoba membendung dengan menggunakan karung berisi pasir. Hingga berita ini diturunkan kondisi luapan Kali Laya sudah semakin surut.
“Saya berharap warga sekitar Kali Laya tetap awas waspada terutama yang berada di bawahnya, cepat berkoordinasi dengan pengurus Lingkungan, RW, Lurah, LPM dan pihak lain, bangun sikap peduli dan gotong royong antar warga, mudah-mudah tidak terjadi bencana atau musibah di wilayah kita, apalagi sampai merenggut korban jiwa” harap Abu sapaan Lurah Tugu.