Belajar Jarak Jauh – GuciNEWS, Kristianti Kepala SD Negeri Mekarjaya 30 yang berlokasi di Jl. Maninjau Raya Depok II Timur Kelurahan Abadijaya Sukmajaya, ikut merasa prihatin atas peristiwa semakin meluasnya penyebaran corona virus disease 2019 (covid 19) di Kota Depok.
Yang berimbas pada perubahan kegiatan belajar mengajar di sekolah, yang biasa peserta didik belajar di sekolah bersama para guru, kini mereka libur sekolah berganti menjadi belajar di rumah dengan pola belajar jarak jauh dibimbing orang tua/wali, sementara para guru menyiapkan bahan ajar, tugas mandiri dan memantau kegiatan peserta didik dari rumah dengan berbagai media yang tersedia.
Jadi guru mengajar dari rumah peserta didik belajar di rumah dengan waktu belajar sebagaimana waktu belajar di sekolah.
“Saya bersama 23 orang Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ada di SDN Mekarjaya 30 berusaha untuk memberi pelayanan pendidikan kepada 609 peserta didik dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, melalui pembelajaran jarak jauh dengan strategi dan sarana yang ada, meneruskan berbagai tema yang harus dituntaskan” jelas Kristianti.
Bunda Tian panggilan yang disematkan peserta didik di SD Mekarjaya 30 menuturkan bahwa Selama masa tanggap darurat bencana corona virus disease 2019 (covid 19) pihaknya tetap mengindahkan pesan dari Wali Kota Depok, Kiai Mohammad Idris, dan Kepala Dinas Pendidikan, dalam melakukan proses belajar jarak jauh yang intinya peserta didik tetap belajar di rumah.
“Terkait pencegahan meluasnya covid 19, kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi di lingkungan sekolah, keluarga dan orang tua, agar tetap stay di rumah, social distance, menjaga jarak sentuhan, menyediakan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, dan bebersih lingkungan sekolah” urainya
Karena proses belajar jarak jauh harus berjalan, sementara antara guru dan peserta didik berada di tempat yang berbeda, selaku Kepala Sekolah tetap memposisikan diri sebagai Leader / pemimpin pembelajaran dengan memberikan instruksi tugas kepada seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Sementara variasi tugas jarak jauh yg dilakukan oleh guru diberikan keleluasaan. Misalnya ada guru yang memberikan tugas melalui Whatsapp (WA).
“Nah kalau Guru yang tergolong milineal mereka menggunakan google Class Room, seperti yang dilakukan Ibu Ramadhini dan guru lainnya” tuturnya
Lebih lanjut Kepala Sekolah yang juga sebagai Ketua Kwarran Sukmajaya memaparkan, selaku Kepala Sekolah melakukan komunikasi tiga arah, dengan Guru, Korlas dan dengan orang tua, memantau keaktifan guru dalam memandu peserta didik belajar dan kesediaan orang tua membimbing anak selama masa belajar di rumah.
“Untuk tersedianya fasilitas jaringan saya menginstruksikan ke bendahara untuk memasilitasi Guru dengan paket internet selama masa belajar di rumah agar mereka tidak kehabisan paket dan kuota, khawatir belajar jarak jauhnya tidak berjalan” ungkap Kristianti
Terkait diperpanjangnya masa belajar di rumah dengan jujur ia berharap ada kebijakan dari Pemerintah adanya penambahan waktu belajar, semester genap tahun pembelajaran 2019-2020 diperpanjang sampai bulan Desember 2020. “Kebijakan seperti ini pernah terjadi saat saya SD tahun 1970 an kalau tidak salah 1978” pungkasnya.